Hasan Sijaya Tegaskan Tahun 2023 Seluruh Pustakawan DPK Sulsel Sudah Melek Teknologi

image
image

Hasan Sijaya Tegaskan Tahun 2023 Seluruh Pustakawan DPK Sulsel Sudah Melek Teknologi

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H menegaskan bahwa sudah menjadi tuntutan saat ini perpustakaan harus dikelola dengan sistem digital. Oleh karena itu, DPK Sulsel mencoba menyikapi persoalan yang tadinya menggunakan sistem manual sekarang beralih ke sistem digital, bahkan kemarin DPK Sulsel melakukan MOU dengan Universitas Ciputra terkait dengan kemajuan gerakan literasi digital, dan semua instrumen yang sudah dimainkan.


"Target saya untuk tahun 2023, seluruh pustakawan DPK Sulsel sudah melek teknologi, tidak ada tawar-menawar, semua sistem secara fisik yang ada di ruang layanan perpustakaan itu sudah direalisasikan dengan sistem digital, kita mengikuti apa yang menjadi keinginan para pemustaka," tegas Hasan Sijaya dalam sambutannya sesaat sebelum membuka kegiatan Workshop IPTEK dan Inovasi Digital yang dilaksanakan DPK Sulsel di Hotel Arthama Makassar, Kamis (15/09/2022).


Oleh karenanya, lanjut Hasan Sijaya, hari demi hari orientasi saya tidak manual lagi. Kalau Perpusnas memiliki Ipusnas, kita juga punya ISulSel, meskipun koleksinya belum memadai, masih 2000-an, sehingga ini yang harus dipikirkan, koleksinya harus diperbanyak lagi dengan koleksi-koleksi yang menjadi kebutuhan para pemustaka.


Sementara itu, untuk perpustakaan sekolah menurut Hasan Sijaya, kita terus melakukan sinergi. Kita sudah masuk di ranah tersebut tapi masih dibatasi dengan regulasi sehingga belum bisa melakukan sentuhan yang lebih.


Workshop IPTEK dan Inovasi Digital dengan tema  Science and Technology For All ini menurut panitia dalam laporannya diikuti 70 orang peserta terdiri dari guru-guru  SMA/SMK, dan pustakawan, dengan menghadirkan tiga nara sumber yaitu Prof Yasser A. Djawat  S.T, M.Sc, Ph.D., Dr. Hendra, M.T dan Nurul Ichsani, S.Sos, M.I.Kom.


Dalam kegiatan Workshop yang dipandu oleh moderator Desy Selviani ini, 

Prof Yasser A. Djawat, dalam pemaparan materinya menyatakan bahwa "Sains dan teknologi merupakan suatu kebanggaan, banyak kemudahan yang didapatkan dengan sistem virtual, tetapi selain itu, keinginan untuk datang secara fisik ke perpustakaan juga harus terus dikembangkan"


Lebih lanjut DR. Hendra, M.T menyatakan jika kita dituntut untuk lebih kreatif, harus berinovasi dalam mengembangkan perpustakaan. Melakukan analisis kebutuhan untuk mengembangkan virtual reality, memenuhi apa yang di inginkan oleh pengunjung perpustakaan.


Sedangkan Nurul Ichsani menyampaikan beberapa bahaya dari gangguan informasi terhadap masyarakat, untuk itu literasi sangat penting agar terhindar dari informasi yang tidak benar atau hoax.